Minggu, 03 April 2016

Lima Perempuan Indonesia Dianugerahi Global Ashoka Part 2


Sementara itu, Farha Ciciek dianggap berhasil dalam memperkenalkan interpretasi teks keagamaan yang menghargai kesetaraan jender di dalam pesantren dan komunitasnya.

Kemudian, Lita Anggraeni berupaya untuk mengubah sikap dan kebijakan para pekerja rumah tangga yang hak-haknya diabaikan oleh sistem sosial yang patriarkis antara lain dengan menyiapkan seperangkat sistem pendidikan yang menggabungkan pelatihan keterampilan profesi dengan penyadaran hak-hak.

Sedangkan, Samsidar berusaha untuk membangun serta merajut kembali rasa berkomunitas (sense of community) kepada masyarakat di Serambi Makkah, Aceh, yang traumatis akibat tragedi tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004.
Ia memaparkan, kriteria seleksi dari penghargaan ini meliputi kebaruan gagasan , kreativitas, kualitas kewirausahaan, dampak sosial yang dihasilkan, serta integritas para calon.

Yayasan Ashoka didirikan pada 1980, dan kini beroperasi di 60 negara lebih, serta telah berinvestasi atau memiliki beasiswa di seluruh dunia bagi sekira 1.600 wirausahawan sosial (125 di Indonesia). 

Credit: http://www.langitperempuan.com/lima-perempuan-indonesia-dianugerahi-global-ashoka/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar